Mengidentifikasi Peristiwa-Peristiwa Penting dan Tokoh-Tokoh yang Berprestasi dalam Perkembangan Islam di Indonesia
Agama Islam di Indonesia menjadi agama mayoritas yang hampir dipeluk seluruh masyarakat Indonesia. Umat Islam di Indonesia juga menentukan maju mundurnya kehidupan bangsa ini. Umat Islam juga dituntut untuk mengisi kemerdekaan dengan bekerja keras agar tercapai kemajuan bangsa Indonesia.
Agar hal tersebut terwujud, maka seluruh umat Islam di Indonesia harus bersatu dalam usaha untuk memajukan Indonesia. Berikut ini merupakan berbagai usaha umat Islam Indonesia dalam mengisi kemerdekaan Indonesia.
1. Usaha Menyatukan Bangsa
a. Pada tahun 1960 umat Islam berusaha mencegah gagasan Nasakom dan pada tahun 1965 mengusulkan pembubaran PKI untuk menyelamatkan Pancasila dan kesatuan bangsa
b. Mempelopori pembentukan “Front Pancasila” sebagai landasan lahirnya Orde Baru
c. Untuk memperkuat ideologi Pancasila, umat Islam memajukan pendidikan umum dan pendidikan agama dalam mencerdaskan bangsa dan kesadaran bernegara, serta memperkokoh persatuan dan kesatuan.
2. Pembentukan Lembaga untuk Kesatuan dan Kemajuan
Untuk mencapai kesatuan dan kemajuan, umat Islam membentuk lembaga-lembaga, baik berupa organisasi maupun lembaga-lembaga pendidikan. Diantaranya adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Organisasi Mahasiswa Islam, Organisasi Pelajar Islam dan Organisasi Islam yang lain.
Pada abad ke 17-19 perlawanan umat Islam digerakkan dan dipelopori oleh tokoh-tokoh pahlawan Islam, seperti Sultan Agung (Mataram), Sultan Ageng Tirtayasa dan Kiai Tapa (Banten), Sultan Hasanuddin (Makassar), Teuku Cik Di Tiro (Aceh), Tuanku Imam Bonjol (Minangkabau), dan para kiai diseluruh pondok pesantren, terutama di kalangan santri-santri di pulau Jawa.
Patriot-patriot bangsa ini dapat dilihat semangatnya dalam mencapai kemerdekaan yang telah menggema ke seluruh Nusantara. Pahlawan-pahlawan itu merupakan embrio gerakan nasional secara keseluruhan dalam menentang penjajah, sebab dengan rasa senasib terjajahnya umat Islam, mereka merasa satu saudara se-Nusantara tanpa melihat dari daerah mana mereka berjuang, tetapi mereka mempunyai semangat persatuan Islam yang amat kuat untuk dapat mengusir penjajah Belanda.
3. Peran dalam Pembangunan
Sejak abad ke-16 agama Islam di Indonesia telah mencatat perkembangan dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, menanamkan jiwa-jiwa keagamaan, dan menumbuhkan nilai-nilai persatuan. Bukti nyata dari kemajuan tersebut adalah adanya kerajaan-kerajaan Islam yang menjadi pusat pengembangan Islam sebagai ajaran kehidupan dalam jiwa bangsa Indonesia.
Pada saat kemerdekaan tiba, umat Islam secara bersama-sama atas nama bangsa, menyusun Undang-Undang Dasar 1945 beserta pembukaannya maupun Piagam Jakarta 22 Juni 1945 yang ditandatangani oleh sembilan orang pemimpin bangsa Indonesia. Pada tahun 1969 bangsa Indonesia memulai pembangunan lima tahun pertama (1969-1973) untuk mengisi kemerdekaan yang telah telah ditegakkan atas dasar Pancasila. Peran umat Islam yang paling tampak justru di bidang pembangunan mental bangsa Indonesia. Lemabaga-lembaga swadaya yang bergerak di bidang pembangunan ini banyak didirikan oleh umat Islam terutama para kiai, seperti didirikannya pondok-pondok pesantren dan sebagainya.
4. Peran dalam Ketahanan dan Kesatuan
Umat Islam mempunyai peran dalam memperkokoh ketahanan dan kesatuan bangsa Indonesia. Peran itu terdapat dalam usaha-usaha sebagai berikut :
a. Dalam pemerintahan Soekarno tahun 1960, umat Islam mencegah terlaksananya gagasan Nasakom.
b. Setelah meletusnya G 30 S/PKI, pada tanggal 5 Oktober 1965 umat Islam mengusulkan kepada Presiden Soekarno agar PKI dibubarkan untuk menyelamatkan Pancasila
c. Umat Islam mempelopori terbentukya Front Pancasila, kemudian diteruskan dengan lahirnya kesatuan-kesatuan aksi penghapusan G 30 S/PKI sebagai landasan lahirnya Orde Baru atau Orde Pembangunan
d. Untuk memperkuat ketahanan nasional dan kesatuan bangsa, semua partai Islam Indonesia berfusi ke dalam satu wadah dengan nama Partai Persatuan Pembangunan tahun 1973
e. Umat Islam secara intensif memberikan pendidikan agama kepada rakyat melalui sekolah-sekolah negeri dan swasta, ceramah dan pengajian, pondok pesantren, lembaga-lembaga penelitian masyarakat dan lembaga penelitian ekonomi.
5. Persatuan bagi Kepentingan Dunia Islam
a. Kepentingan Kebangkitan Dunia Islam
Dalam kepentingan kebangkitan dunia Islam, suatu hal yang nyata telah terbukti, tetapi bukti-bukti kebangkitan yang telah diproklamasikan oleh umat Islam seluruh dunia itu menjadi terhambat ketika umat Islam mengalami krisis kesatuan. Krisis kesatuan terjadi saat berlangsungnya perang saudara diantara dua negara Islam, yaitu Iran-Irak sejak tahun 1979, kemudian disusul lagi perang saudara antar umat Islam di Libanon. Kebangkitan untuk menghadapi tantangan dan kekuatan dari luar akan hilang dan lumpuh dalam waktu yang cepat bila umat Islam selalu terpecah-pecah.
b. Kepentingan Ekonomi, Sosial dan Politik
Kepentingan ekonomi dan sosial merupakan dambaan masyarakat Islam terutama di negara-negara miskin, baik di Asia maupun di Afrika. Bila kemiskinan tidak dapat diatasi, akan mengakibatkan kelemahan ekonomi bangsa. Bila ekonomi suatu bangsa lemah dan rawan, maka bangsa itu akan mudah dikuasai oleh bangsa lain.
Dewasa ini perkembangan umat Islam di Indonesia amat menggembirakan. perbedaan paham antara pemerintah dengan agama sudah tidak ada. Umat Islam telah sejalan dan telah kuat untuk bersama-sama seluruh lapisan masyarakat Indonesia menuju era tinggal landas dalam pembangunan bangsa.
Dewasa ini di indonesia banyak dilakukan pengembangan pendidikan Islam, seperti universitas-universitas Islam, pesantren-pesantren modern, pengiriman sarjana-sarjana, mahasiswa dan pelajar Islam Indonesia ke luar negeri, semata-mata untuk kepentingan umat islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar