PEMBAHARUAN DAN MODERNISASI DUNIA ISLAM
A. PENGERTIAN PEMBAHARUAN DAN MODERNISASI DUNIA ISLAM
Kata yang lebih di kenal untuk pembaharuan adalah modernisasi. Kata modernisasi lahir dari dunia barat, adanya sejak terkait dengan masalah agama. Dalam masyarakat barat kata modernisasi mengandung pengertian pemikiran, aliran, gerakan, dan usaha untuk mengubah paham-paham, adat istiadat, dan sebagainya. Agar semua itu dapat disesuaikan dengan pendapat-pendapat dan keadaan baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Pembaharuan / Modernisasi Dunia Islam adalah upaya untuk menyesuiakan paham keagamaan Islam dengan perkembangan yang ditimbulkan akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Dengan demikian pembaharuan dalam Islam bukan berarti mengubah, mengurangi atau menambahi teks Al-Quran maupun Hadits, melainkan hanya menyesuaikan paham atas keduanya. Sesuai dengan perkembangannya zaman, hal ini dilakukan karena betapapun hebatnya paham-paham yang dihasilkan para ulama atau pakar di zaman lampau itu tetap ada kekurangannya dan selalu dipengaruhi oleh kecendrunagan, pengetahuan, situasional, dan sebagainya.
Dalam bahasa Arab, gerakan pembaharuan Islam disebut dengan tajdîd yang berasal dari kata jadid, sesuatu dikatakan “jadid” (baru), jika bagian-bagiannya masih erat menyatu dan masih jelas. Maka upaya tajdid adalah upaya untuk mengembalikan keutuhan dan kemurnian Islam kembali. Pengertian ini menunjukkan bahwa sesuatu yang akan mengalami proses tajdid adalah sesuatu yang memang telah memiliki wujud dan dasar yang riil dan jelas. Sebab jika tidak, ke arah mana tajdid itu akan dilakukan? Sesuatu yang pada dasarnya memang adalah ajaran yang batil –dan semakin lama semakin batil-, akan ditajdid menjadi apa? Itulah sebabnya, hanya Syariat Islam satu-satunya yang mungkin mengalami tajdid. Sebabnya dasar pijakannya masih terjaga dengan sangat jelas hingga saat ini, dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, pembaharuan dalam Islam bukan berarti mengubah, mengurangi, atau menambahi teks Al-Quran maupun Hadits, melainkan hanya menyesuaikan paham atas keduanya dalam menjawab tantangan zaman yang senantiasa berubah. Hal ini dikarenakan menurut para tokoh pembaharuan Islam, dikarenakan terjadi kesenjangan antara yang dikehendaki al-Qur’an dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat maka diperlukan adanya pembaharuan dalam pemikiran dan keagamaan masyarakat sehingga dapat sejalan dengan al-Qur’an dan al-Sunnah.
B. LATAR BELAKANG LAHIRNYA GERAKAN ISLAM MODERN
Gerakan islam modern dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yakni :
a. Faktor Internal; faktor dari dalam Islam itu sendiri di antaranya :
1. Keyakinan (tauhid) yang dianut kaum muslimin pada saat itu yang bercampur dengan kebiasaan yang dipengaruhi oleh kelompok-kelompok, pemujaan terhadap orang-orang suci dan hal lain yang membawa kepada takhayul, bid’ah dan khurafat. Ajaran seperti inilah yang menyebabkan kemunduran Islam. Sementara di dunia barat, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung kemajuan negara semakin berkembang.
2. Sifat jumud membuat umat Islam berhenti berpikir dan berusaha. Oleh karena itu selama umat Islam masih bersifat jumud dan tidak mau berpikir untuk berijtihad maka mereka tidak mungkin mengalami kemajuan. Kemajuan masyarakat hanya akan bisa tercapai melalui pengkajian ilmu pengetahuan yang terus menerus untuk kemudian diaplikasikan dalam teknologi terapan dan kehidupan sosial yang nyata yang mempengaruhi ke arah kemajuan masyarakat. Untuk itu perlu diadakan pembaharuan yang berusaha memberantas kejumudan dan menggerakkan ijtihad di kalangan umat Islam.
3. Umat Islam terpecah belah, umat Islam tidak akan mengalami kemajuan apabila tidak adanya persatuan dan kesatuan yang diikat oleh tali ukhuwah ajaran Islam. Karena itulah, bangkit suatu gerakan pembaharuan yang memberikan inspirasi umat Islam untuk bersatu dan melawan imperialisme barat.
b. Faktor Eksternal yaitu Hasil dari kontak yang terjadi antara dunia Islam dan barat. Dengan adanya kontak ini mereka sadar bahwa mereka mengalami kemunduran dibandingkan dengan barat. Terutama sekali saat terjadinya peperangan antara kerajaan ustmani dengan kerajaan eropa, yang biasanya tentara kerajaan utsmani selalu menang dalam peperangan dan pada akhirnya mengalami kekalahan ditangan barat. Pembahuran dalam islam berbeda dengan renainsance pada dunia Barat. Jika renaisance Barat muncul dengan menyingkirkan agama, maka pembaharuan islam sebaliknya, yaitu untuk memperkuat prinsip dan ajaran-ajaran agama islam. Islam bukan hanya mengajak maju ke depan untuk melawan segala kebodohan dan untuk kemajuan islam itu sendiri. Pada saat dunia Islam mengalami kemunduran, bangsa barat justru sedang mengalami kemajuan dan sedang melakukan ekspansi wilayah perdagangan baru. Jalur strategis yang selama ini menjadi jalur internasional telah dikuasai oleh Islam, sehingga mereka sulit melakukan transaksi-transaksi perdagangan melalui jalur tersebut. Dengan didukung oleh kesuksesan Christoper Columbus (1492M) yang berhasil menemukan benua Amerika. Vasco da Gama yang berhasil menemukan jalur ke Timur melalui Tanjung Harapan pada tahun 1498M menjadikan Benua Amerika dan kepulauan Hindia jatuh ke tangan bangsa Eropa. Dengan dibukanya dua jalur perdagangan tersebut, maka barat tidak lagi tergantung dengan jalur lama yang telah dikuasai umat Islam. Dalam melakukan ekspansi perdagangan, bangsa barat ternyata bukan hanya memiliki motif ekonomi tapi juga motif kekuasaan dan menyebarkan agama kristen. Tiga misi ini dikenal dengangold, glory dan gospel yang diterapkan dalam menaklukkan negara-negara Islam di dunia.
C. MACAM-MACAM GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM DUNIA DAN TOKOH-TOKOHNYA
1. Pembaharuan di Mesir
a. Muhammad Ibnu Abdul Wahab
Muhammad bin Abdul Wahab ibn Sulaiman lahir pada tahun 1703 dan meninggal pada tahun 1787 M. di Uyainah, daerah Nejeb Saudi Arabia . Ia seorang pembaharu di Arabia, pengikut paham Ibnu Taimiyah dan bermazhab Hambali. Pelajaran agama sangat digemarinya, sejak kecil ia telah belajar ilmu agama pada ayahnya seorang Qadhi di Uyainah. Dengan kecerdasannya, dalam usia 10 tahun ia hafal Al-Qur’an.
Muhammad ibnu Abdul Wahab adalah seorang yang sangat sibuk mengembara ke berbagai daerah untuk menuntut ilmu pengetahuan, kemudian ia sampai ke Bagdad dan di sinilah kemudian ia menikah dengan wanita kaya. Setelah lima tahun istrinya meninggal dan ia mendapatkan warisan sebesar 2000 dinar. Setelah itu ia kembali mengembara ke Kurdistan selama dua tahun, di Hamadan dua tahun dan pernah pula ke Isfahan, Qum ( Iran ). Perjalanannya ke berbagai daerah ternyata sangat bermanfaat baginya, bahkan ia melihat beberapa penyimpangan-penyimpangan akidah, yang diantaranya ialah :
a. Ia melihat kuburan atau makam para ulama syekh atau guru tarikat yng bertebaran di tiap kota ataupun desa ramai dikunjungi oleh masyarakat islam, dengan maksud memohon penyelesaian atas persoalan hidup sehari-hari.
b. Aspek lain yang menjadi perhatinnya adalah masalah Taqlid. Taqlid merupakan sumber kebekuan ummat Islam itu sendiri, disamping itu untuk memahami ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadist, orang harus melakukan ijtihad, karena itu pintu ijtihad tidak pernah ditutup dan tidak perlu ditutup.
Dalam hal tauhid ini Muhammad ibnu Abdul Wahab memusatkan perhatiannya terhadap pokok-pokok pikirannya, yang berpendapat bahwa:
1. Yang boleh dan harus disembah itu hanyalah Tuhan, dan orang yang menyembah selain dari Tuhan telah menjadi musyrikn dan boleh dibunuh.
2. Kebanyakan orang Islam bukan menganut faham tauhid yang sebenarnya. mereka meminta pertolongan bukan pada Tuhan, tetapi dari syekh atau wali dan dari kekuatan gaib.
3. Menyebut nama Nabi, syekh atau malaikat sebagai pengantara dalam do’a juga merupakan syirik.
4. Meminta syafaat selain dari kepada Tuhan dan bernazar kepada selain Tuhan juga syirik.
5. Memperoleh pengetahuan selain dari Al-Qur’an, Hadits dan Qias (analogi) merupakan kekufuran.
6. Tidak percaya pada qada dan qadar Tuhan juga merupakan kekufuran.
7. Demikian pula menafsirkan Al-Qu’ran dengan ta’wil adalah kufur.
Semua yang diatas dianggap bid’ah dan bid’ah adalah kesesatan. Kepercayaan-kepercayaan dan praktek-praktek lain yang timbul sesudah zaman itu bukanlah ajaran Islam yang asli dan harus ditinggalkan. Dengan demikian taqlid dan patuh kepada pendapat ulama tidak dibenarkan. Muhammad ibnu Abdul Wahab bukanlah hanya seorang teroris tetapi juga pemimpin yang dengan aktif berusaha mewujudkan pemikirannya. Ia mendapat dorongan dari Muhammad ibn Su’ud dan putranya Abd al-Aziz di Nejd . Tahun 1787 Muhammad Abduh meninggal dunia, tetapi ajarannya tetap hidup dengan mengambil bentuk aliran yang dikenal dengan nama Wahabiah.
Pemikiran-pemikiran Muhammad ibnu Abdul Wahab yang mempunyai pengaruh pada perkembangan pemikiran pembaharuan di abad 19 adalah sebagai berikut:
1. Hanya Al-Qur’an dan Haditslah yang merupakan sumber asli ajaran-ajaran Islam. Pendapat ulama tidak merupakan sumber.
2. Taklid kepada ulama tidak dibenarkan.
3. Pintu ijtihad terbuka dan tidak tertutup.
b. MUHAMMAD ALI PASHA
Ia lahir di Kawalla Yunani pada tahun 1765 M dibesarkan d Turki. Muhammad Ali Pasha berhasil mengusir bangsa Prancis tahun 1801 M. Pada tahun 1805 dia di akui oleh pemerintahan Turki Usmani untuk menjadi pemimpin. Di antara ide-ide pembaruannya :
1. Mendirikan lembaga pendidikan :
Sekolah Militer (1815 M).
Sekolah Teknik (1816 M).
Sekolah Kedokteran (1827 M).
Sekolah Apoteker (1829 M).
Sekolah Pertambangan (1834 M).
Sekolah Pertanian (1836 M).
Sekolah Penerjemahan (1836 M).
2. Mendatangkan guru – guru dari Eropa dan mengirim siswa – siswa untuk belajar di Eropa ± 311 orang pelajar Mesir dikirim ke Italia.
c. JAMALUDDIN AL-AFGHANI
Ia lahir di Afganistan pada Tahun 1839 M. Aktifitasnya berpindah – pindah dari negeri satu ke negeri yang lain. Pada saat berusia 22 tahun ia menjadi pembantu pangeran Dost Muhammad Khan Afganistan. Padatahun 1864 M ia menjadi penasihatSer Ali Khan. Ia pernah diangkat menjadi perdana meenteri oleh A‟zham Khan. Pada tahun 1869 M. Ia pindah ke India. Al Afgani mendirikan Al Uruwah Al Wusqo dengan tujuan untuk memperkuat rasa persaudaran Islam dan membawa Islam kepada kemajuan. Munurut Jamaluddin al Afgani Agama Islam sesuai dengan segala bangsa dan perkembangan zaman.
d. MUHAMMAD ABDUH
Muhammad Abduh lahir di Mesir. Menurut keterangan beberapa orang Muhammad Abduh lahir pada tahun 1849 M. Ayahnya bernama Abduh Hasan Khairilla. Ia berasal dari Turki kemudian pindah ke Mesir. Ibunya berasal dari kalangan Arab yang silsilahnya sampai pada Umar bin Khattab. Ia mendapatkan pendidikan tinggi di Universitas al Azhar pada tahun 1866 M. Pada tahun 1877 M Abduh selesai belajar di Mesir. Kemudian ia menjadi tenaga pengajar di almamaternya tersebut. Di antara bahan ajarnya adalah buku-buku Ibnu Misykawaih tentang akhlak dan buku Ibnu Khaldun yang berjudul Muqaddimah.
Pada tahun 1880 M, ia di angkat menjadi redaktur surat kabar al Waqa’i Misriyyah. Pemikiran-pemikiran Muhammad Abduh sangat memengaruhi umat Islam kala itu. Ide-idenya banyak di tuangkan dalam beberapa karya tulis murid-muridnya, diantaranya Muhammad Rasyid Rida yang menulis Majalah al Manar dan Tafsir al Manar, Qasim Amin dalam buku Tahrir al Mar‟ah, Faridl Wadj dalam buku Dairah al Ma‟arif, dan tulisan-tulisan syekh Tanthawi Jauhari dalam at Taj al Murassa‟ bi Jawahir al Qur‟an wa al Umlum, Muhammad Husaid Haikal dalam bukunya Hayah Muhammad, Abu Bakar, dan sebagainya.
e. RASYID RIDHA
Lahir pada tahun 1865 M di Libanon. Ia masih keturunan Husain, cucu Nabi Muhammad SAW.. Ia memiliki gelar sayyid. Semasa kecil ia memperoleh pendidikan di madrasah tradisional al Qalamun. Tahun 1882 M. ia meneruskan pelajaran dimadrasah al Wathaniyah al Islamiyah (Sekolah Nasional Islam) Tripoli. Rasyid Ridha adalah murid kesayangan Muhammad Abduh. Ide-ide pemikirannya adalah panjang tangan dari gurunya. Melalui majalah al Manar, ia tuliskan semua ide-ide pemikirannya. Rasyid Rida menafsirkan Alquran dengan gaya modern. Rasyid Rida tidak menyukai gerakan nasionalisme Mesir. Ia juga tidak setuju dengan gerakan muda Turki. Ia menganggap gerakan nasionalisme bertentangan dengan ajaran persaudaraan Islam.
2. Pembaharuan di Turki
a. SULTAN MAHMUD II (al Fatih)
Ia lahir pada tahun 1785 M. Ia di angkat menjadi Sultan pada tahun 1807 M. Pada awal pemerintahannya Turki berperang melawan Rusia. Peperangan tersebut baru selesai pada Tahun 1912 M. Ia tidak menyukai dengan tradisi. Dalam bidang hukum, ia menghapus hukuman mati. Ia juga menghilangkan peraturan yang menyita harta orang yang di buang atau di usir karena melakukan perbuatan asusila. Ia menetapkan sistem pemerintahan Turki Usmani terbagi dalam dua bagian. Sebagai penguasa duniawi ia memakai gelar sultan, sedangkan sebagai penguasa rohani ia memakai gelar khalifah. Dalam bidang pendidikan ia menetapkan untuk memasukkan pendidikan-pendidikan modern. Ia juga mendirikan sekolah militer, teknik, kedokteran, dan pembedahan. Bahasa yang di pakai dalam kedokteran adalah bahasa Perancis. Ia pun mengirimkan siswa-siswa Turki ke berbagai negara Eropa untuk menuntut ilmu.
b. MUSTAFA KEMAL
Pada Perang Dunai I Turki mengalami kekalahan. Pemimpin meraka yang dikomandoi oleh kabinet Turki Muda : Enver Pasya, Tala Pasya, dan Jemal Pasya lari ke Eropa. perdana menteri diisi oleh Ahmed Izzet. Ia mengadakaan perdamaian dengan pihak yang menang dalam perang dunia I Setelah berhasil mempertahankan Turki dari penjajahaan,Muustafa Kemal mendapatkan pujian dari rakyat. Bersama dengan para pemimpin Nasionalis, Mustafa Kemal mengeluarkan maklumat. Isi maklumat itu adalah sebagai berikut :
1. Kemerdekaan tanah air dalam keadaan bahaya 2. Pemeritah di bawah kekuasaan sekutu 3. Rakyat harus berusaha membebaskan tanah air dari penjajahan asing 4. Gerakan membela tanah air dikoordinir oleh pusat 5. Perlu diadakaan kongres Dengan usaha yang terbangun oleh Mustafa Kemal pada tahun 1920 M diadakan sidang Anakra. Mustafa Kemal dipilih menjadi ketua. Sidang itu menghasilkan beberapa keputusan, diantaranya :
1. Kekuatan tertinggi berada di tangan rakyat Turki
2. Majelis nasional agung adalah perwakilan rakyat tertinggi
3. Majelis nasional agung memiliki Majelis negara yang anggotanya di pilih dari majelis nasional agung dan menjalankan tugas perintah
4. Ketua majelis nasional agung merangkap jabatan ketua majelis negara .
Pada bulan oktober 1923 M, Majelis Agung Nasional mengabil keputusan menjadikan Turki sebagai negara republik dan presidenya adalah Mustafa Kemal. Pada 3 Maret 1924 M majelis memutuskan untuk menghapus jabatan khalifah dan negara republik Turki hanya memiliki satu pemimpin, yaitu presiden. Pada tahun 1928 M Mustafa Kemal meresmikan Turki sebagai negara sekuler. Hal ini berarti bahwa mulai saat itu Turki bukan lagi sebagai negara Islam. Agama dan urusan politik tidak boleh dijadikan satu.
3. Pembaharuan di India-Pakistan
a. Muhammad Ali Jinnah lahir di Karachi pada tahun 1876 sebagai “Bapak Pendiri Pakistan” penerus gerakan pembaruan sebelumnya Muhammad Iqbal sebagai arsitek, penggerak dan pemikir idealisme. Ia merupakan tokoh penentu tentang kebangkitan Islam India. Dengan segala kegigihan dan keberaniannya ia terus mewujudkan suatu koloni Islam yang diikat dalam suatu pemerintahan Islam mandiri dan terbebas dari intervensi pihak manapun.
b. Muhammad Iqbal lahir pada tahun 1876 M . Pada tahun 1930 M ia terpilih menjadi Presiden Liga Muslim. Muhammad Iqbal adalah seorang filosof dan penyair. Ia berpendapat bahwa umat Islam mengajarkan dinamisme. Al-Quran selalu menganjurkan untuk memakai akal.
c. Sayyid Ahmad Khan dengan pandangan bahwa umat Islam India mundur karena mereka tidak mengikuti perkembangan zaman, harus menghargai kekuatan akal, menentang paham fatalisme, menolak taklid, pendidikan merupakan satu-satunya jalan bagi umat Islam India untuk mencapai kemajuan.
4. Pembaharuan di Indonesia : Salah satunya adalah Muhammadiyah, dengan pemimpinnya KH. Ahmad Dahlan
D. PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN
1. Perkembangan Dalam Bidang Agama
Masalah tauhid merupakan ajaran yang paling dasar dalam islam. Oleh kerena itu. tidak mengherankan apabila Muhammad Abdul Wahab memusatkan perhatiannya pada persoalan agama yang ia tuangkan lewat pokok-pokok pemikirannya.
2. Perkembangan Dalam Bidang Politik
Terdapat dua agenda pemburuan dalam masyarakat islam tentang perkembangan politik yaitu:
a. Persoalan Internasional Politik Islam
Jamaluddin AL Afgani merupakan tokoh utama penggagas internasionalisme. Islam secara politik. Menurut Al Afgani, umat islam harus menyatukan barisan dan kekuatannya dalam satu bentuk Pan-Islamisme. Halini menjadi sangat penting untuk membentengi diri umat Islam dari dominasi penjajahan Barat. Konsep nasionalisme, yang membuat umat islam terpecah-pecah dan terkotak-kotak dalam sekian banyak notion-state, tidak akan konduktif dan tidak dapat diharapkan untuk menghadapi dominasi Barat tersebut.
b. Persoalan Hubungan Agama dengan Konsep Negara dalam Islam
Respon umat islam terhadap masalah ini muncul dalam tiga bentuk, respon kalangan modermis, revivalis, dan sekularis. Menurut kalangan revivalis, bentuk negara islam harus di kembalikan ke dalam bentuk pengalaman awal sejarah umat islam . Menurut tokohnyo, Abul A’la Al Mududin, kedalutan tertinggi dalam islam adalah Tuhan,Oleh karena itu, Al Quran haruslah menjadi konstituti dasar suatu negara islam.
Bagi kalangan Modernis, Bentuk Negara islam di serahkan sepenuhnya kepada kebutuhan zamannya masing-masing, Yang terpenting adalah bahawa pengelolahan politiknya harus mempunyai landasan etik Islam yang kuat.
Yang paling kontrovesial adalah kalangan sekularis. Berawal dengan menjelaskan sifat kepemimpinan Nabi, Ali Abdurraziq sampai pada kesimpulan bahwa islam tidak mengatur masalah –masalah kenegaraan, tidak memerintahkan, dan juga tidak melarangnya. Hal ini tampak dalam kepemimpinan Nabi yang murni bersifat keagamaan. Muhammad dalam pandangan Ali Abdurraziq, menyerahkan sepenuhnya masalah kenegaraan kepada umat islam secara rasional dan berdasarkan pengalaman historisnya masing-masing untuk mengatur, mengelola, dan memformat negaranya.
3. Perkembangan Dalam Bidang Ekonomi
Perekonomian penduduk yang merupakan syarat utama bagi kelangsungan hidup dan hal ini disadari oleh Kerajaan Usmani sebagai negara yang mengalami awal masa pembaruan. Maka dalam hal perekonomian, Kerajaan Usmani melakukan hal-hal berikut:
a. Pada periode pertama, Usmani bertujuan menguasai beberapa jalur perdagangan dan beberapa sumner produktif.
b. Berbagai produk dari Irian, Teluk Persia, dan, Laut Merah membantu dalam menjadikan Usmani sebagai pusat perdagangan yang makmur.
c. Beberapa rute haji mengantar warga dari berbagai wilayah Kerajaan Usmani ke Mekah dan Madinah. Mekah merupakan sebuah kota pusat perdagangan rempah-rempah, mutiara, lada, dan kopi.
d. Penyediaan sarana kendaraan haji di Damaskus, Koiro, dan Bagdad menjadi kegiatan bisnis yang penting.
e. Dalam rentangan abad 15 dan 16, Basrah menjadi pusat perdagangan terbesar di Anotolia serta berbagai dermaga terbesar dalam pertukaran barang –barang.
f. Kota Istambul di bangun dengan merekontruksi beberapa institusi publik seperti sekolah, rumah sakit, tempat pemandian umum, dan tempat pengapdian.
g. Pada abad 17 dan 18, berlangsung perubahan situasi yang sangat menonjol dalam sistem kerajaan Usmani, artinya terjadi pula pecahnya peperangan yang berkepanjangan antara petinggi pusat dan petinggi lokal untuk memperebutkan kekuasaan terhadap pendapatan atas pajak produksi penduduk.
4. Perkembangan Dalam Bidang Ilmu Pengetahuan & Teknologi
Beberapa tokoh yang terkenal dalam dunia ilmu pengetahuan atau pemikiran islam tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Jamaluddin Al Afgani (Iran Turki 9 Maret 1897)
Salah satu sumbangan terpenting di dunia islam diberikan oleh Sayid Jamaluddin Al Afgani. Gagasan mengilhami kaum muslim di turki, iran, mesir, dan india.
2. Muhammad Abduh (Mesir 1849-1905) dan Muhammad Rasyid Rida
Guru dan murid tersebut sempat mengunjungi beberapa negara Eropa dan terkesan dengan pengalaman mereka di sana. Rasyid Rida mendapat pendidikan islam tradisional dan mengguasai bangsa asing
3. Toha Husein (Mesir Selatan 1889-1973)
Toha Husein adalah seorang sejarawan dan filsuf yang amat mendukung gagasan Muhammad Ali Pasya. Ia merupakan seseorang pendukung modernisme yang gigih.
4. Sayid Qutub (Mesir 1906-1966)dan Yusuf Al Qardawi
Al Qardawi menekankan perbedaan modernisasi dan pembaratan. Jika modernisasi yang dimaksud bukan berarti upaya pembaratan dan memiliki batasan pada pemanfaatan ilmu pengetahuan modern serta peneratan teknologinya, maka Islam tidak menolaknya, bahkan mendukungnya.
5. Sir Sayid Ahmad Khan (India 1817-1898)
Sir Sayid Ahmad Khan adalah pemikir yang menyerukan saintifikasi masyarakat muslim. Seprti halnya Al Afgani, ia menyerukan kaum muslim untuk meraih ilmu pengetahuan moderen. Akan tetapi, berbeda dengan Al afgani, ia melihat adanya kekuatan yang membebaskan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi moderen.
6. Sir Muhammad Iqbal (Punjab 1873-1938)
Generasi awal abad ke-2 adalah Sir Muhammad Iqbal yang merupakan salah seorang muslim pertama dfi anak benua india yang sempat mendalami pemikiran Barat moderen dan mempunyai latar belakang pendidikan yang bercorak tradisional intelektual islam.
5. Perkembangan Dalam Bidang Seni & Budaya
1. Arsitektur
Arsitektur ada yang berfungsi melayani keagamaan, seperti masjid, makam, madrasa dan adapula yang berfungsi melayani kepentingan sekunder, seperti istana, benteng, jalan-jalan raya, karava serai.
Masjidil Haram artinya masjid yang di hormati atau dimuliakan. M asjid ini berbentuk empat persegi terletak di tengah-tengah kota mekah, Masjid ini merupakan masjid tertua di dunia.
Masjid Nabawi adalah Masjid yang megah dan indah serta sangat luas.Masjid Nabawi bertahmbah megah dan indah dengan adanya sepuluh buah manara yang menjulang tinggi, 95 buah pintu yang lebar dan indah, dan juga kubah masjid yang dapat terbuka dan tertutup.
Sekarang ini Tehera merupakan salah satu kota terbesar di Asia. Bangunan asitektur peninggalan Dinasti Qatar yaitu:
v Istana Niavarand, tempat kediaman Syah Muhammad Reza Pahlepi dan keluarganya
v Pengkuburan Behesyyti Zahara, Pekuburan ini tempat dimakamkah puluhan ribu pahlawan Revolusi islam.
2. Sastra
Pada masa pembaharuan telah bermunculan para sastrawan yang berkarya sastranya bersifat islami di berbagai negara, misalnya:
a. Seorang sastrawan dan pemikir besar, menjelang abad ke-20 telah lahir di Pskitan (1877-1938)yang bernama Muhammad Iqbal, ia telah mengungkapakan filsafat tentang puisi menggunakan bahasa Urdu dan Persi.
b. Mustafa Lutfi Al-Manfaluti (1876-1926) seorang sastrawan dan ulama Al Azhar
c. Dr. Muhammad Husain Haekal (1888-1956) pengarang yang telah menulis Hayatu Muhammmad
d. Jamil Sidiq Az-Zahawi (1863-1936)seorang perintis sajak moderen dan seorang penyair tua
e. Abdus Salam Al-Ujaili (Lahir 1918)Seorang sastrawan di Suriah dan juga seorang dokter medis
f. Aisyah Abdurrahman seorang dokter dalam sastra klasik
3. Kaligrafi
Kata Kaligrafi berasal dari Bahasa Yunani: Kaligrafiaatau kaligraphos. Kallos berarti indah gropho berarti tulisan.jadi kaligrafi berarti indah yang mempunyai nilai estetis.
Perhatian umat islam indonesia terhadap seni kaligrafi cukup bagus. Hal ini ini di tandai antara lain:
1. Diadakan pameran lukisan kaligrafi nasional
2. Di selengarakannya Mussabaqah khaaf indah Al-Quran dalam setiap MTQ.
E. HIKMAH MEMPELAJARI PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA MODERN
1. Sejarah dikemukakan dalam Al Qur’an sebagai kisah atau peristiwa yang dialami umat manusia di masa lalu. Orang yang tidak mau mengambil hikmah dari sejarah mendapat kecaman karena mereka tidak mendapat pelajaran apapun dari kisah dalam Al Qur’an. Melalui sejarah, kita dapat mencari upaya antisipasi agar kekeliruan yangmengakibatkan kegagalan di masa lalu tidak terulang di masa yang akan datang.
2. Pelajaran yang dapat diambil dari sejarah dapat menjadi pilihan ketika mengambil sikap. Bagi orang yang mengambil jalan sesuai dengan ajaran dan petunjuk Nya,orang tersebut akan mendapat keselamatan.
3. Pembaruan akan memberi manfaat berupa inspirasi unutk mengadakan perubahan-perubahan sehingga suatu pekerjaan akan menajdi lebih efektif dan efisien.
4. Dalam sejarah, dikemukakan pula masalah sosial dan politik yang terdapat di kalanganbangsa-bangsa terdahulu. Semua itu agar menjadi perhatian dan menjadi pelajaranketika menghadapi permasalahan yang mungkin akan terjadi.
5. Pembaruan mempunyai pengaruh besar pada setiap pemerintahan. Sebagai contoh,pada zaman Sultan Mahmud II sadar bahwa pendidikan madrasah tradisional tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman abad ke-19. oleh karena itu, dibuatlah pembaruan-pembaruan di bidang pendidikan yang memasukkan unsur ilmu pengetahuan umumke dalam sistem pendidikan negara tersebut.
6. Corak atau bentuk negara dianggap kalangan tertentu bukan persoalan agama, tetapipersoalan duniawi sehingga hal tersebut diserahkan kepada manusia untuk menentukannya. Hal seperti ini dilakukan oleh Mustafa Kemal Pasya dalam menghapus sistem kekhilafan dari kerajaan Usmani.
F. NILAI-NILAI PERJUANGAN DARI GERAKAN PEMBAHARUAN DAN MODERNISASI ISLAM
1. NILAI PERSATUAN, mempunyai nilai dasar untuk menjalinpersatuandan kesatuan umat Islam yang selama ini terpecah karenaperbedaan paham danaliran.
2. NILAI SOLIDARITAS, mengandung nilai ukhuwah Islamiyahyaitupersaudaraan berdasarkan rasa senasib seperjuangan untuk membelaIslamdalam suka dan duka.
3. NILAI PEMBARUAN, nilai-nilai tajdid yang meliputi aspek agamayangbebas dari takhayul, bidah, khurafat, aspek ekonomi, dan aspek politik.
4. NILAI JIHAD, mengandung nilai perjuangan kerena ingin menemukankembali ajaran Islam yg penuh dgn dinamika perjuangan.
5. NILAI KEMERDEKAAN,mengandung nilai kemerdekaan terutama kemerdekaan berpikir